Sunday, July 23, 2017

Untuk Hati

Apa kabar hati?
Belumkah kau lelah untuk berjuang?
Mengapa masih bersikap keras?
Tahukah kau bahwa tidak ada kesempatan untukmu?

Percuma saja engkau mencoba dan menunggu.
Dirinya toh tidak akan peduli.
Dirinya terlalu sibuk untuk melihatmu.
Tidak ada ruang bagimu, sayang.

Jangan terlalu bekerja keras, hati.
Kau sudah pernah kecewa oleh harapan yang disuguhkannya.
Kau juga sudah pernah dibuat muak oleh janji manisnya.
Belum cukupkah itu semua untuk membuatmu mundur dan menjauh dari padanya?

Hati yang malang, sadarlah!
Luka-luka di sekitarmu saja masih belum tertambal.
Mengapa engkau terus-terusan menyakiti hatimu?
Dia bukanlah obatnya, dia tak dapat membalut lukamu.
Bukankah kau tahu sayang?
Dia lah yang menggoreskan pisau nan tajam di hatimu itu.

Jadi, menyerahlah hati.
Ini sudah cukup.
Berpikirlah dengan rasional.
Karena pada kenyataannya, dia hanyalah sebuah ilusi yang menyakitkan.

Lepaskanlah,
Maka kau akan tahu caranya belajar bertumbuh menjadi hati yang dewasa dan kuat.


--Untuk hati yang malang, dari otak yang mengasihimu.